Rabu, 26 Maret 2008

REORDER POINT (ROP) - kebutuhan konstan

Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan.
Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).
Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau masa tenggang menyebabkan jumlah safety stock harus lebih banyak sehingga dapat memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan.
Contoh Bila permintaan dan masa tenggang konstan.
Soal : Pemakaian beras 5 kg /hari, beras dikirim sampai diterima 5 hari setelah pemesanan. Kapan harus melakukan pemesanan ?
Jawab :
Diketahui : d = kebutuhan konstan = 5 kg / hari
LT = masa tenggang/tunggu = 5 hari

Text Box: ROP =   d  x  LT

= 5 kg x 5 hari
= 25 kg
Pemesanan harus dilakukan apabila sediaan beras minimal / ROP = 25 kg.

Kamis, 13 Maret 2008

Macam-macam biaya dalam Persediaan

Setiap bagian asset di perusahaan pasti mempunyai biaya (cost) begitu juga dengan persediaan. Secara garis besarnya biaya yang terjadi pada persediaan adalah :
  1. Biaya penyimpanan (holding cost / carrying cost), yaitu biaya-biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan sangat bergantung pada kuantitas barang yang disimpan. Biaya yang termasuk dalam biaya penyimpanan,antara lain :
    • Biaya yang berhubungan dengan tempat penyimpanan (listrik, pendingin udara dll).
    • Biaya modal (Opportunity cost of capital), yaitu kesempatan mendapatkan pendapatan dari jumlah modal yang diinvestasikan dalam prsediaan.
    • Biaya kerusakkan persediaan
    • Biaya asuransi persediaan.
    • Biaya penghitungan fisik (stock opname).
    • Biaya pajak.
    • Biaya kehilangan akibat pencurian/ perampokan.dll
  2. Biaya pemesanan/pembelian (Ordering costs), biaya-biaya yang meliputi :
    • Proses pesanan (surat menyurat).
    • Sarana komunikasi (telepon,fax, internet, dll).
    • Pengiriman barang.
    • Pemeriksaan barang.
  3. Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan (stock-out cost/shortage costs), biaya-biaya yang timbul adalah :
    • Kehilangan penjualan
    • Hilangnya pelanggan.
    • Biaya pemesanan dan ekpedisi khusus.
    • Biaya mesin-mesin yang menganggur.
    • Biaya tenaga kerja / upah.
    • Terganggunya operasonal perusahaan.
    • Target pekerjaan terhambat.
    • Meningkatnya biaya utang lancar
Biaya kehabisan persediaan / material pada kenyataannya cukup sulit diukur khususnya yang berhubungan dengan pelanggan (external), karena menyangkut kepuasan dan menurunnya kredibilitas perusahaan di mata pelanggan.
Sistem pengawasan yang yang baik sangat penting dalam mengelola persediaan sehingga tercapai persediaan yang minimal dapat memenuhi kebutuhan yang optimal, karena tujuan pengawasan persediaan adalah :
  • Menjaga stabilitas persediaan supaya tidak kehabisan persediaan.
  • Membuat pemesanan dan pembelian yang ekonomis.

Jumat, 07 Maret 2008

Jenis-jenis pesediaan berdasarkan bentuk

Jenis-jenis persediaan menurut bentuk dan karakteristiknya dapat dibedakan :
  1. Persediaan bahan mentah (raw material), persediaan komponen yang digunakan dalam proses produksi.(kayu. besi, batu dll)
  2. Persediaan komponen/bagian rakitan (purchased parts/components), persediaan yang terdiri dari komponen-komponen/bagian yang dibeli/diperoleh dari perusahaan lain yang bertujuan untuk dapat dirakit menjadi suatu produk (suku cadang, komponen elektonik, dll).
  3. Persediaan bahan pembantu (supplies), persediaan barang-barang yang diperlukan dalam suatu proses produksi tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
  4. Persediaan barang dalam proses / barang setengah jadi (work in process), persediaan yang merupakan hasil dari suatu proses produksi tetapi belum menjadi barang jadi.
  5. Persediaan barang jadi (finished goods), persediaan barang-barang yang telah diproduksi dan siap untuk dijual/dipasarkan.

Kenapa ada persediaan

Alasan adanya persediaan

Disamping untuk menjamin tersedianya sediaan dalam jumlah, kualitas, waktu dan harga yang tepat. Alasan diadakannya persediaan adalah :

1. Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang berkaitan dengan persediaan.

a. Meminimalkan biaya persediaan dapat dicapai dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil., sedangkan untuk meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar dan jarang.

b. Jadi meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang sedikit atau tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan dengan melakukan pemesanan persediaan dalam jumlah yang relatif besar, sehingga mendorong jumlah persediaan yang besar.

2. Yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah yang relatif besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas.

3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :

a. Kerusakan mesin

b. Kerusakan komponen

c. Tidak tersedianya komponen

d. Pengiriman komponen yang terlambat

4. Untuk memanfaatkan diskon .

5. Untuk mengantisipasi kenaikan harga di masa yang akan datang.

Senin, 03 Maret 2008

Arti Persediaan

Persediaan adalah bagian dari asset perusahaan, yang mempunyai tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Persediaan diadakan untuk :
  • Mengantisipasi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan.
  • Mengantisipasi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramalkan.

Sebagai faktor pendukung perusahaan yang sangat penting persediaan harus dikelola secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan persediaan yang optimal.

Persediaan yang banyak (over stock) menyebabkan tingginya uang yang menganggur, tingginya biaya penyimpanan, tingginya resiko bila terjadi musibah dan meningkatnya biaya tenaga kerja. Sedangkan persediaan yang sedikit (lost stock) dapat menimbulkan biaya pemesanan yang tinggi, biaya terhentinya produksi dan larinya pelanggan, yang lebih parah kredibilitas perusahaan turun dan target produksi tidak tercapai.

Pengelolaan persediaan yang baik adalah dengan persediaan yang seminimal mungkin dapat memenuhi permintaan/kebutuhan seoptimal mungkin.

Target pengelolaan persediaan (manajemen Inventory) tercapai bila tersedianya sediaan dalam kualitas, kuantitas, harga dan waktu yang tepat.